Selasa, 19 Februari 2008

Nama Asli Artis..!!!

1. Siapa nama asli Chrisye?
Krisman Rahardi.
2. Siapa nama asli Iwan Fals?
Virgiawan Listanto.
3. Siapa nama asli Sania?
Siti Tuti Susilawati Sutisna. Ada-ada aja yeee.
4. Siapa nama asli Pepeng?
Ferrasta Soebardi. Lebih keren nama a
slinya yeee.
5. Siapa nama asli Dede Yusuf?
Yusuf Macan Effendi. Lho, Macan-nya ke mana?
6. Siapa nama asli Dorce Gamalama?
Ahmad Ashadi. Wuakakakakakakaaa.
7. Siapa nama asli Bimbim Slank?
Bimo Setiawan Almachzumi.
8. Siapa nama asli Dewi Persik?
Dewi Murya Agung. Lho, Persik-nya dari mana, Mbak?
9. Siapa nama asli Annisa Bahar?
Ani Setiawati. Wikikikikikikikikik ik.
10. Siapa nama asli Dian Sastro?
Diandra Paramitha Sastrowardoyo. Emang aslinya sudah Keeeereeen...!!!
11. Siapa nama asli Ian Kasela "RADJA"?
Samijan. Busyeeeettt! Jauh amat yeeee. Kasela = kalimantan selatan.. wakakakkakakak
12. Siapa nama asli Tamara Bleszynski?
Tamara Nathalia Christina Mayawati Bleszynski. Yang ini sih udah kereen dari sononya...!!!
13. Siapa nama asli Pretty Asmara?
Nyokapnya Pretty ber-Asmaraan Ama Kudanil. Gue ngaaasaaall lho...!!!
14. Siapa nama asli Cut Memey?
Decy Meilani Susanti. Nama asli dan nama bekennya sama - sama gak komersil ye...
15. Siapa nama asli Rhoma Irama?
Raden Haji Oma Irama. Beneran nih.
16. Siapa nama asli Mulan Kwok?
Wulansari. Huuu..........?.
17. Siapa nama asli artis-artis tampang gaib?
Agus Hadi Sujiwo => Sujiwo Tejo. Lho?
Agung Yulianto => Ki Joko Bodo. Bodoh beneran gak ya?
18. Siapa nama asli Krisdayanti?
Kris Dayanti. Cuma beda pake spasi doang.
19. Siapa nama asli Evie Tamala?
Cucu Suryaningsih. Hihihihihihiihihihi hii ?, nyasar banget.
20. Siapa nama asli Wulan Guritno?
Sri Wulandari............... Kerenan gini biar agak kampungan,,, ya.. gak??
21. Siapa nama asli Tukul Arwana?
Rianto. Lho, kok nama bekennya jadi ikan banget yak!
22. Siapa nama asli Komeng?
Alfiansyah. Walah, ini lebih aneh lagi yak.
23. Siapa nama asli Bams Samsons?
Bambang Reguna Bukit. Om-om banget yeee.
24. Siapa nama asli Tarzan?
Toto Maryadi.
25. Siapa nama asli Titik Puspa?
Sudarwati. Hm, jadi bingung.
26. Siapa nama asli Didi Kempot?
Didi Prasetyo. Apanya yang kempot kalo gitu?
27. Siapa nama asli Jojon?
Djuhri Masdjan. Dari mana datangnya Jojon?
28. Siapa nama asli Audy Item?
Paula Allodya Item.
29. Siapa nama asli Eno Lerian?
Dwi Retno Rahastri Lerian.
30. Siapa nama asli Indro Warkop?
Indrojoyo Kusumonegoro.
31. Siapa nama asli Dewi Yull?
Raden Ajeng Dewi Pujiati.
32. Siapa nama asli Sys NS?
Mas Haryo Heroe Syswanto Ns Soerio Soebagio. Panjang sekaleee?.
33. Siapa nama asli Eko Patrio?
Eko Indro Purnomo.
34. Siapa nama asli Miing Bagito?
Kang Tubagus Dedi Gumelar.
35. Siapa nama asli Tessy?
Kabul Basuki. Namanya juga pelawak.
36. Siapa nama asli Inul Daratista?
Ainur Rokhimah. Lho, kok laen banget, Nul?
37. Siapa nama asli Memes?
Meidiana Maemunah.
38. Siapa nama asli Maia?
Maya Estianty.dah pada tau kaliya....!!!
39. Siapa nama asli Gusti Randa?
Yungki Gustiranda.
40. Siapa nama asli Nia Paramitha?
Pradnya Paramitha.
41. Siapa nama asli Amara Lingua?
Tuwuhadijatitesih Amaranggana. Weleh-weleh, nama yang lebih aneh.
42. Siapa nama asli Aming?
Aming Supriatna Sugandhi.
43. Siapa nama asli Andien?
Andini Aisyah Hariadi.
44. Siapa nama asli Adjie Massaid?
Chandra Pratomo Samiadji.
45. Siapa nama asli Della Puspita?
Nisisari Henny Puspita.
46. Siapa nama asli Dik Doang?
Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma. Oh, ningrat toh.
47. Siapa nama asli Ikke Nurjanah?
Hartini Erpi Nurjanah.
48. Siapa nama asli Yuni Shara?
Wahyu Setyaning Budi. Lho, kok kayak nama cowok?
49. Siapa nama asli Titi Kamal?
Kurniaty Kamalia.
50. Siapa nama asli Cici Tegal?
Sri Wahyuningsih.
51. Siapa nama asli Roy Martin?
Roy Wicaksono.
52. Siapa nama asli Titi DJ?
Titi Dwijayati.
53. Siapa nama asli Nirina Zubir?
Nirina Raudatul Jannah Zubir. Ambil depan dan buntut.
54. Siapa nama asli Anya Dwinov?
Anya Dwinovita Pahlawanti. Biar dibilang Indo-Rusia gitu ya?
55. Siapa nama asli Parto Patrio?
Eddy Supono.
56. Siapa nama asli Deddy Corbuzier?
Deddy Cahyadi Sundjoyo. Corbuzier-nya apaan tuh?
57. Siapa nama asli Uut Permatasari?
Utami Suryaningsih.
58. Siapa nama asli Ria Irawan?
Chandra Ariati Dewi Irawan.
59. Siapa nama asli Iis Dahlia?
Iis Laeliyah.
60. Siapa nama asli Chicha Koeswoyo?
Mirza Riadiani. Koeswoyo jelas dari bokapnya, kalau Chicha-nya?

salam,

Mycko

( dikutip dari Milis.....) Ciplakan doank..!!!

Rabu, 13 Februari 2008

Enam tahun berlalu

Kota ini bukan kota besar juga bukan merupakan kota kecil, jalan - jalannya masih seperti enam tahun lalu ketika aku datang... The Yos Sudarso street jalan utama di kota ini juga belum berubah. Masih gersang dan panas dengan sedikit pohon - pohon rindang, beberapa hotel mulai dari arah pelabuhan sampai simpang empat gajah mada semakin banyak, warung makan dan toko - toko semakin penuh sesak, kendaraan parkir juga masih memenuhi sepanjang jalan, sopir angkot belum juga berubah dari ugal - ugalannya menguasai jalanan yang semakin sempit. Yang berubah hanya ongkos angkot yang semakin mahal seiring dengan naiknya harga BBM... kantor lamaku di jalan ini juga sudah pindah ke jalan jenderal sudirman, sekarang gedung tersebut ditempati oleh Kantor Camat Tarakan barat yang tak jauh dari situ telah berdiri minimarket serba ada dan berdiri pula cabang Bank BCA, Simpang tiga istilah bagi orang lama yang tinggal di Kota ini untuk Simpang Empat Jalan Gajah mada, Mulawarman dan Yos Sudarso sedikit berubah dengan kehadiran 2 hotel yang cukup tinggi dan satu buah pusat perbelanjaan yang konon dulu merupakan pasar kumur yang kurang terawat. Jalan Gajah mada jelas berbeda dari enam tahun silam, Adanya pusat perbelanjaan Ghuser dan kawasan wisata Hutan mangrove membuat daerah ini berubah seratus delapan puluh derajat. Gusher dengan Ramayana dan ruko- rukonya menjadi magnet warga kota untuk berbelanja. Hutan mangrove juga lumayan memberi warna dalam kebisingan kota, ada kedamaian yang mendalam ketika kita melewati jembatan yang membelah kerimbunan pohon - pohon mangrove dengan ditemani bekantan - bekantan jinak hasil peliharaan yang arif para pengelolanya. Mulawarman sedikit sekali berbenah dari ketertinggalannya, dengan tanaman - tanaman penghijauan yang mulai tumbuh dan memayungi jalan serta rumah - rumah cina yang mulai berdiri bersaingan satu sama lain memamerkan kemegahan dan kemewahan pemilik rumah, tak ada yang berbeda dibanding dari enam tahun yang lalu, mungkin kemajuan yang nyata adalah dibangunnya kanal yang memotong jalan dan langsung memotong kelaut menyebabkan banjir tidak lagi menggenangi jalan raya dikala hujan. Masih teringat sewaktu aku masih tinggal didaerah perumnas peningki, ketika hujan datang maka naluriku mengatakan harus mencari alterlatif lain selain jalan raya untuk menuju kekantor, karena jalan raya pasti sudah penuh dengan air berwarna coklat dan mengalir lumayan deras... yang dikhawatirkan motor dapat terseret ke parit di sebelah jalan. beberapa minimarket dan hotel juga sudah mulai meramaikan suasana jalan ini. Jalan kesuma bangsa mulai menggeliat dengan pelebarannya yang dirasa sudah sangat diperlukan... namun Lokalisasi karang agas masih tetap ada walaupun katanya udah mau di pindah tugaskan ketempat lain... median jalan juga sudah dibuat taman - taman bunga untuk memperindah suasana, namun penerangan jalan dimalam hari masihlah terlalu gelap. Rumah - rumah cina belum mulai di didirikan disini, yang ada masih penjual kayu ilegal dari daerah sesayap maupun dari malinau makin menjamur seiring dengan makin mahalnya kayu resmi... (kayu resmi juga yang gimana ya? perasaan yang bayar DR dan PSDH juga buat Plywood atau bukan buat papan atau balok) POM bensin masih tegak berdiri dan hotel dua sampai tiga mulai berdiri pula... kemegahan kuburan cina di sisi kanan dan kuburan kristen disisi kiri juga mulai tak terlihat tertutup rumah - rumah masyarakat yang mulai tumbuh bak jamur dimusim hujan.
semua masih sama pikirku... tetap manusia yang sama, suasana yang sama dan kehidupan yang sama sedikit berbeda hanyalah perasaanku, ternyata telah lama aku meninggalkan negeri dimana aku dilahirkan, dibesarkan dan seakan semua makin ingin kembali kukenang.. Kehidupan masa kecil yang begitu bahagia seolah tetap membayang sebagai memory abadi di otak. entah berapa dosa yang telah kuperbuat, juga berapa amal yang telah kutabung selama disini semua tak tercatat dalam memoryku.... maklum aku hanya manusia biasa. memang kota ini sedikit berbenah namun gak banyak berubah, jalan jenderal sudirman juga masih seperti dulu, menanjak dan berliku. Gedung gabungan dinas cukup elegan melambangkan keperkasaan dari pemerintah kota dengan slogan pembangunannya (bisa keperkasaan atau apalah.. dikira aku ntar terlalu pro pemerintah) bank Mega mulai berdiri berdampingan dengan gedung DPRD gedung tempat aspirasi masyarakat kota ini berharap. Kantor Pos juga masih seperti dulu, kantor pajak juga masih menyisakan keperkasaannya di masa lampau sebagai gedung yang paling megah. Jalanan ini semakin sempit karena sangat sulit untuk diperlebar, rumah sudah terlalu merapat dengan jalan, maklum jalan tua yang kurang terencana dengan baik. Kendaraan juga masih lalu lalang dengan lancar - lancar aja kecuali di hari minggu sewaktu para jemaat katolik memanjatkan doa kepada tuhannya memasuki gereja yang otomatis sedikit menggangu aktifitas jalan yang sempit... Gereja katolik ini juga masih seperti dulu megah dan luas mencerminkan suntikan dana Roma yang mungkin terus mengalir sebagai wujud kepedulian gereja terhadap kemajuan umatnya,. Lokalisasi gunung bakso juga lagi - lagi masih seperti yang dulu tak berubah tetap diatas bukit cinta yang kumuh dan tak beraturan. Jalan Sumatera hingga daerah kampung enam sedikit berubah dengan penampilan stadion bola Datu Adil dan lapangan tenis Indor telaga keramat. Stadion dengan luasan yang sedang - sedang saja namun dikelilingi oleh jalan lingkarnya stadion ini mengasikkan buat lari sore masyarakat. Namun untuk lapangan tenis Indor telaga keramat tentu saja hanya kalangan tertentu yang dapat memanfaatkannya. Bahkan hanya beberapa kali saja aku masuk ke indor tersebut. Jalan menuju pantai amal belum lagi berbenah, juga masih format lama dengan tanjakan tinggi dan berliku, namun sedikit lebih hidup dengan kehadiran kebun anggrek dan Universitas borneo sehingga jalanan tidak lagi sepi namun semakin hidup dengan deru deram motor para mahasiswa menggali ilmu pengetahuan maupun desir mobil para pengunjung taman anggrek. Universitas ini lumayan megah untuk tempat yang dikelilingi pohon, pantai dan belukar, dengan perpustakaan delapan lantai ruang kuliah tiga lantai dan tekstur tanah yang bergelombang seolah - olah menambah unsur estetika dari bangunan ini. beberapa plang nama fakultas tertajak besar menunjukkan fungsi masing - masing gedung, ada fakultas hukum, pertanian, perikananan dan lain - lain. Kebun angrek juga hampir setiap hari ada saja kegiatan, baik kegiatan pekerja yang mengelola bunga, maupun pekerja yang melakukan pembangunan lanscape bagi tempat bunga - bunga mekar dan mampu dijual. Pantai alam juga masih tetap primadona bagi pagi para kawula muda dihari libur dan hari - hari besar untuk berpacaran ataupun sekedar ngumpul bareng dengan teman - teman se gank, tak terkecuali banyak juga para keluarga memanfaatkan moment liburan untuk sekedar makan siang bareng atau kumpul - kumpul bareng menikmati indahnya pantai secara bersama. pantai amal sedikit berbenah dengan adanya turap di beberapa bagian sudut pantai untuk mencegah abrasi yang semakin menjadi - jadi, Daerah binalatung akses jalan sedikit terbuka, dengan adanya agregat dan pembentukan kelurahan baru semakin membuat suasana kampung terpencil ini semakin hidup.
semua masih sama.... Suasana Kota yang yang sama dengan format yang berbeda.... !!!
Enam tahun berjalan, aku masih menganggap diriku juga masih seperti yang dulu. orang lama tak berfikiran baru.., gak ada hal - hal istimewa yang kulakukan dalam kurun waktu ini. Kerja - kerja dan kerja.... nyambi kuliah yang gak kunjung kelar... dan kumpul - kumpul - kumpul bergadang, itulah keseharianku gak ada yang lain... percintaanku juga sempat naik turun selayaknya kurs rupiah yang selalu gak beraturan... (ahh... malas ngomonginnya) badanku yang dulu hanya berkisar 54 beranjak naik terus, mulai dari 55 naik menjadi 62, lagi- lagi naik menjadi 70... alhamdulilah diberat badan yang semakin dirasa berat ini aku mampu mengendalikannya tetap stabil diangka tersebut dengan selalu lari rutin disore hari jikalau ada waktu senggang. teman - teman ku semakin membludak, banyak komunitas yang kudapat baik dari komunitas kerja, kuliah, per friendsteran, chating sesama kota ini, temen - temen ngumpul bahkan sampai komunitas Play station. Enam tahun berlalu terasa singkat dan tak terasa, itulah waktu yang lalu takkan kembali dan sekarang seakan tak terasa masa depan sangatlah pendek. Enam Tahunku disini ternyata telah berlalu begitu cepat....!!!

kARTU uCAPAN...!!!


HOT SEXY VALENTINES COMMENTS

CLICK HERE!

.........................................................!!! nO boDy iS pERFECT ....................................!!! fORGIVE mE!!

sObAT gAK aDa mAAF yANG dAPAt aKU uNGkAPKaN sElAIN mAAF ItU SEnDiRI......................!!!

Minggu, 10 Februari 2008

valentine kah?

Sore kemarin seperti biasa aku, kabba, irwan nongkrongan di teras rumah kost.... gak ada yang istimewa dan gak ada yang gak istimewa juga tentunya, seakan berjalan sebagaimana biasanya. Kabba dengan pakaian kolornya loncat - loncat cari keringat irwan dengan hape ditangan tak henti - hentinya kucak - kacik sms buat someone yang entah siapa... dan aku duduk dengan gitar bolongku menyanyikan lagu - lagu yang gak begitu bagus ( maklum asal genjreng) siapa yang memulai pembicaraan tentang valentine juga aku kurang ingat namun secara tidak sengaja kami mulai ngomongin masalah valentine.... bagaimana sih sebenarnya Valentine??? bagi aku Valentine atau bukan, gak ada bedanya, karena tanggal 14 februari juga bukan hari libur kerja jadi gak ngaruh lagi....!!! mungkin gak terlalu gaul atau memang orang yang gak gaul,valentine juga kutahu bahwa itu merupakan hari kasih sayang juga sewaktu aku kelas 1 smu yang kebetulan secara tidak aku sangka seorang cewek yang menaruh perhatian memberi sebatang coklat dengan tulisan happy valentine... masih ku ingat dengan rupa dan tampang bego kuterima aja dengan ucapan terima kasih dan abis itu gak terlalu peduli untuk memikirkan apa arti dari valentine itu sendiri.. maklum semasa smu aku kurang suka dengan yang namanya bahasa inggris... (bukan lagi kurang suka malah sangat - sangat tidak suka, bahasa kafir kataku sama temen - temen untuk mengeles kepada temen - temen,yang akhirnya kusesali,.... ternyata bahasa ini teramat penting untuk dipelajari) selang beberapa hari setelah itu baru kutahu dari temen ternyata valentine itu merupakan hari rayanya bagi orang - orang yang berpacaran... (weleh - weleeeh... ndeso bangeet memang aku.. maklum orang ndeso beneran)... setali dua uang ternyata kabba maupun irwan juga semasa smu juga menyadari hari valentine itu hari raya bagi anak yang berpacaran.... wakakakakkakkakaka........ (semua anak kost skip memang ndeeeso). Terlepas dari spanduk yang ada stempel MUI nya dia atas, memang kalo dipikir secara matang dan gamblang hari rayanya orang pacaran ini memang lebih banyak maksiatnya ketimbang manfaatnya, bagaimana tidak...!!! dari cerita temen - temen yang rada - rada gimanaaaaa gitu... biasanya di hari valentine mereka hanya butuh beberapa kata untuk merayu sang kekasih untuk melakukan hubungan terlarang (ML gt looo) gak butuh banyak cingcong kalo mau mendapatkan sesuatu yang berharga dari sang kekasih di hari valentine. Kata temenku lagi apabila di hari biasa (diibaratkan) kita memerlukan sepuluh sampai dua puluh rayuan maka di hari valentine cukup empat sampai lima sudah dapat ngajak chek in di kamar hotel... (oh,... my god... emang dunia sudah terlalu buram.... ) Di hari valentine juga biasanya bagi temen - temen yang dulunya punya kekasih dan sekarang gak punya kekasih, pelampiasan utama adalah menegak minuman keras. Otomatis dengan fikiran yang melayang akibat minuman keras sekalian aja berlabuh ke lokalisasi yang banyak bertebaran di sudut kota. (apa bedanya dengan tahun baru ya...???) Emang banyak cara kemaksiatan di laburi dengan kata - kata bijak sekarang ini... Pornografi dengan seni, making Love di luar nikah dengan kasih sayang dll, dll dll seambrek istilah... apakah salah dengan itu semua?? tentu saja tidak>>!! Whaaat.... kok tidak?? sambut hati kecilku... ya iyalah... itulah hidup dimana ada yin dan yang, ada hitam ada putih, namun yang menjadi pertanyaan ada apa dengan semua ini? kalo ini di tanyakan sama mas eka... penghuni anak kost yang lain maka dia akan menjawab...!!! ini adalah konspirasi orang barat untuk menjatuhkan kita dengan budaya yang merusak, menghancurkan peradaban ketimuran kita...!!! kok bisa??? kataku..!! perasaan hampir semua anak muda dengan acara beginian, kecuali segelintir kecil orang aja yang gak suka? (termasuk aku pun mungkin suka he,,he,,) konspirasi? konspirasi dari mana mas..? sanggahku lha wong orang barat aja melakukan yang namanya valentine kok...!! mereka juga hancur kan!!! jadi sama - sama hancur doonk...!!! (aku gak tau jawaban selanjutnya karena pertanyaan dan jawaban tadi cuman sekedar pengandaian jika ditanyakan mas eka.. weeekz...!!!) Namun apabila pertanyaan itu ditanya untuk anak abg tentu saja jawabannya akan berbeda... menurut mereka mungkin saja hari ini merupakan hari yang istemewa untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya dari sebuah perasaan. Ketika ditanya seseorang pendapatku mengenai valentine ini paling - paling aku akan menjawab tergantung....!! tergantung bagaimana nanti kataku... karena seperti diatas... kalo vaentine dapat coklat, atau dapat pulsa gratis maka valentine akan ku tunggu sepanjang hidupku, he,hee,,,, udahlah omongan ini, udah gak berurutan dan gak ada ujung pangkalnya.... yang pasti siapa mau valentine monggo.. mau konspirasi barat monggo... mau tergantung juga monggo...!!! yang pasti di hari valentine dan hari - hari yang lainnya akan kusebarkan kasih sayang ku kepada semua dunia.... (apa....!!! gak salah ketik nie...!!!)

Minggu, 03 Februari 2008

Kampanye Hitam "Indonesia Number One Deforestasi"

Written by Hamiudin
Sunday, 03 February 2008

20071212115846071212_amazonia_ap203i.jpgDalam suatu Forum diskusi yang diselengarakan secara online di situs SKMA, saudara Hamiudin mengungkapkan beberapa fakta untuk dibahas. Bahwa dalam suatu acara pada tanggal 2 Mei 2007 di salah satu televisi swasta yaitu Metro TV jika Anda menontonnya, Anda akan berdecak kagum & yg akhirnya harus prihatin. Sekali lagi Indonesia memecahkan rekor dunia menjadi NUMBER ONE. Dalam hal apa ? Nomor 1 laju kerusakan hutan terbesar di dunia. “Kita bangga ?. Alumni SKMA merasa tidak berdosa ?” ujar Hamiudin. Ada 3 hal yg ada dalam pemikirannya saat itu.

Pertama : Predikat ini hanya akal-akalan dunia Barat yg seakan ingin lari dari tanggungjawab terhadap kerusakan ekosistem dunia dengan mengkambnghitamkan negara-negara berkembang, padahal kerusakan yg terjadi di negara-negara Barat jauh sebelum hutan di Indonesia tumbuh subur dan kembali rusak. Yang pada akhirnya ini penilaian tidak objektif. Lihat saja WWF yg mengatasnamakan rusaknya ekosistem terus menyerang negara-negara berkembang yg ekosistemnya terus mengalami pengrusakan, padahal mereka tidak lebih hanya LSM plat merah yg sumber dananya berasal dari perusahaan-perusahaan perusak lingkungan. Tapi jika berpikir demikian, kita tidak akan bisa berbuat untuk memperbaiki ekosistem kita yg rusak, hanya melempar kesalahan dan saling tuduh diantara mahluk di bumi ini.

Maka pemikiran Kedua : NUMBER ONE memang benar, hutan kita telah rusak sedemikian parahnya. Anda mengenal Bali ? yang katanya memiliki nilai warisan budaya dalam melestarikan alam ? Ternyata keadaanya tidak jauh berbeda dan sangat nyata sama dengan daerah lain di Indonesia. Degradasi Hutan dan ekosistem menjadi topik utama saat ini. Lebih 30 % dari 23 % luas Hutan berbanding luas Pulau Bali telah rusak, sangat ironis. Jadi hanya ada satu solusi, tanam, pelihara, dan lindungi. SKMA pernah memberi pelajaran itu dan menjadi dasar keilmuan kita.

Hal Ketiga : Apakah alumni SKMA juga bertanggungjawab terhadap NUMBER ONE ini ? harus bertanggungjawab karena kita tenaga lapangan dan teknis kehutanan. Kita tdk bisa menutup mata bahwa ada oknum alumni kita yg tersangkut kasus hukum dan akhirnya mendekam di penjara karena kerusakan Hutan tadi. Kita harus bertangungjawab & berbuat agar Indonesia NUMBER ONE pelestarian Hutan.

Menanggapi hal tersebut saudara Suprapto, staf Dinas Pertanian, Kehutanan Banjarbaru mengatakan “ Memang kita alumni SKMA harus ikut bertanggung jawab, karena gak bisa dipungkiri kita juga ikut dalam proses pengrusakan itu disadari atau tidak. Namun saling menyalahkan itu gak ada gunanya sama sekali. Yang terpenting sekarang niat dan upaya kita kedepan untuk memperbaiki diri dan terus berupaya menjadikan hutan di Indonesia menjadi NUMBER ONE dalam rehabilitasinya”.

Dilain kesempatan Saudari Marlia Sulistyani dari Banjarbaru melihat penyelesaian masalah tersebut dari sudut pandang Islam. Dia berpendapat bahwa satu-satunya solusi untuk melestarikan Hutan di Indonesia yaitu back to SYARIAH, karena syariah baginya bukan hanya sebagai suatu pilihan tapi kewajiban bagi penyelesaian malah-masalah manusia, termasuk dalam urusan pengelolaan hutan.

Mungkin ada baiknya kita juga mendengar bagaimana tanggapan PERSAKI (Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia) menanggapi berita tersebut di atas yang menganggap bahwa hal tersebut merupakan Kampanye Hitam dengan mencantumkan Indonesia sebagai perusak hutan terbesar di dunia. Rangking tersebut tidak lebih berasal dari data bias dan mempermainkan angka kerusakan hutan oleh beberapa LSM Lingkungan Hidup di dunia. Berikut adalah petikan tanggapan yang dikeluarkan oleh PERSAKI seperti yang dikutip oleh Saudara Usman Harsono melalui website Departemen Kehutanan pada Selasa , 5 Juni 2007 :

Tanggapan Persaki Dalam 'Kampanye Hitam'

Wacana yang berkembang akhir-akhir ini untuk memojokkan (baca: menistakan) Indonesia sebagai penghancur hutan paling hebat di dunia terus bergulir tanpa perlawanan dan pencegahan yang berarti dari pihak Indonesia. Setelah sebelumnya Indonesia diumumkan sebagai penebar emisi karbon paling wahid nomor 3 setelah USA dan China, kini muncul wacana baru dengan memasukkan Indonesia sebagai penghancur hutan paling cepat di dunia ke dalam Guiness Book of World Record.

Adalah Green Peace, sebuah LSM Internasional yang konon tersohor dalam memperjuangkan issue lingkungan dengan berbagai tindakan yang heroik dan mendunia yang mengusulkan masuknya Indonesia ke dalam 'MURI' internasional tersebut. Ada apa di balik upaya Green Peace ini dan sejauh mana validitas angka yang dipakainya? Ini perlu dipahami agar kita dapat dengan jernih dan kepala dingin menanggapinya.

Paling tidak ada 3 hal yang perlu kita perhatikan dalam menanggapi upaya Green Peace ini. Pertama; mengenai kebenaran angka dalam penetapan rangking. Ke dua; ketulusan tujuan dan kepentingan dari pencantuman Indonesia dalam rekor dunia tersebut. Dan ke tiga; apa hikmah yang bisa diambil dari berkembangnya wacana ini bagi pengelolaan hutan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia?

Kerancuan Definisi Deforestasi

Angka yang dipakai oleh Green Peace menggunakan istilah laju penghancuran hutan tercepat pada kurun waktu tertentu (2000 - 2005). Di dalam terminologi kehutanan, paling tidak yang dipahami oleh para rimbawan/forester di seluruh dunia, tidak ada istilah penghancuran hutan tetapi yang ada adalah deforestasi dan degradasi hutan. Secara sederhana, deforestasi adalah istilah untuk menyebutkan perubahan tutupan suatu wilayah dari berhutan menjadi tidak berhutan, artinya dari suatu wilayah yang sebelumnya berpenutupan tajuk berupa hutan (vegetasi pohon dengan kerapatan tertentu) menjadi bukan hutan (bukan vegetasi pohon atau bahkan tidak bervegetasi). Sedangkan degradasi hutan, atau penurunan kualitas hutan, dimaksudkan sebagai perubahan kondisi atau mutu hutan dari hutan alam atau hutan primer menjadi hutan bekas ditebang; atau dari hutan lebat menjadi hutan jarang/rawang. Artinya, pada istilah degradasi tutupan vegetasi tetap pohon; namun dengan kualitas yang berbeda. Kedua istilah tersebut sering dicampur aduk dan sering membingungkan.

Jika menilik angka yang dipakai dalam penetapan ranking Indonesia adalah angka deforestasi - sebesar 2.8 juta hektar per tahun - maka angka itu merupakan angka untuk periode 1997 - 2000 bukan 2000 - 2005. Angka ini menurut dokumen resmi Departemen Kehutanan (Dephut) merupakan angka deforestasi di dalam kawasan hutan dengan menggunakan citra sateIit Landsat resolusi spasial 30 meter sebagai sumber datanya. Sedangkan jika digabungkan dengan angka di luar kawasan hutan angka deforestasinya menjadi 3.5 juta hektar per tahun untuk periode tersebut. Perlu diingat, pada periode 1997 - 2000 ini terjadi kebakaran hebat di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, yang angkanya berkisar antara 4 - 9 juta ha (kembali tergantung criteria dan metode pendugaan yang dipakai). Artinya, pada periode ini laju deforestasi memang amat besar angkanya.

Validitas Data dan Angka

Angka resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan untuk periode 2000 - 2005 berbeda dengan angka yang dipakai oleh Green Peace. Dua angka yang dipakai sebagai pernyataan resmi Dephut untuk periode 2000 - 2005 adalah 1.08 juta hektar per tahun dan 0.72 juta per tahun. Angka yang pertama mendasarkan pada hasil desertasi karyawan Dephut DR Mulyanto Nugroho (Alm.). Beliau merupakan salah satu korban kecelakaan pesawat Garuda di Yogyakarta beberapa bulan yang lalu. Angka yang ke dua merupakan hasil proyek kerja sama antara Dephut dengan SDSU (South Dakota State University - USA), University of Maryland, World Resources Institute (WRI) dan World Bank. Perbedaan angka pendugaan tersebut memang berbeda karena definisi hutan dan resolusi spasial citra (ketelitian citra) yang dipakai memang berbeda.

Angka pertama, 1.08 juta hektar per tahun, menggunakan definisi FAO yang menyatakan bahwa wilayah dengan penutupan vegetasi pohon lebih dari 10 persen dapat diklasifikasikan sebagai hutan. Sedangkan evaluasinya menggunakan citra satelit keluaran Eropa yang disebut SPOT Vegetation. Dengan menggunakan definisi yang dipakai oleh FAO dan menggunakan resolusi spasial citra 1000 meter - artinya satu piksel (picture element) mewakili keadaan lapangan 1 km x 1 km maka angka laju rata-rata deforestasi adalah 1.08 juta hektar/tahun.

Menggunakan Definisi Unicef Lebih Fair

Angka yang ke dua, 0.72 juta hektar per tahun, menggunakan definisi hutan menurut UNICEF yang menyatakan bahwa hutan adalah kawasan yang lebih dari 60 persen wilayahnya ditutupi oleh vegetasi pohon. Dengan definisi ini dan menggunakan citra satelit yang diluncurkan oleh USA - disebut MODIS - dengan tingkat ketelitian per piksel adalah 500 meter x 500 meter (2 kali lipat ketelitian SPOT Vegetation di atas), maka ditemukan angka deforestasi yang lebih rendah - yaitu 0.72 juta hektar/tahun.

Dalam pernyataan resmi Departemen Kehutanan, ternyata angka yang lebih besar yang dipakai sebagai angka resmi adalah 1.08 juta hektar/th untuk periode 2000 - 2005. Tidak jelas alasannyakenapa Dephut tidak menggunakan angka yang lebih rendah, yang dihasilkan oleh proyek kerja sama Dephut dengan SDSU - Univ. Maryland- WR1- dan World Bank . Padahal, pemantauan deforestasi di Brasil, yang angkanya dipakai oleh Green Peace dalam penetapan rangking - menggunakan metode dan Citra Satelit MODIS USA ini. Maka secara ideal angka yang dipergunakan dari Indonesia seharusnya juga angka dari MODIS, bukan angka dari Landsat yang jelas-jelas mempunyai ketelitian jauh lebih detail (500 meter dibandingkan dengan 30 meter.

Semestinya, Green Peace dalam pemeringkatan ini menggunakan pembandingan apel dibandingkan dengan apel, bukan jeruk dibandingkan dengan nanas. Di sini kami memandang adanya ketidak jujuran dalam menggunakan angka atau boleh dikatakan mempermainkan angka.

Standar Ganda Green Peace

Masalah ke dua adalah ketulusan dan kepentingan dalam melakukan pemeringkatan. Hal ini yang sering dipertanyakan oleh para pihak yang keberatan atas penistaan negri tercinta yang akan masuk ke dalam 'MURI' internasional tersebut. Kelompok ini menganggap betapa penistaan itu sangat tendensius dan oleh karenanya muncul berbagai argument pembelaan. Misalnya; mengapa pemeringkatan dilakukan hanya untuk periode 2000 - 2005? Kalau mau jujur, Green Peace juga perlu mencantumkan angka deforestasi di Benua Eropa dan Amerika Utara pada seratus tahun yang lalu sebagai pembanding. Kemudian, kalau mau jujur angka yang dibandingkan untuk mengevaluasi Brazil dan Indonesia seharusnya menggunakan metode dan ketelitian Citra Satelit yang sama.

Hal serupa terjadi pada masuknya Indonesia sebagai penghasil emisi karbon ke tiga di dunia - dengan menggunakan periodisasi yang pendek. Kebetulan periodisasi yang dipakai adalah pada saat Indonesia mengalami kebakaran hutan. Padahal di USA dan Negara-negara G-8 secara terus menerus mengeluarkan emisi karbon dari industri dan kendaraan bermotornya hampir sepanjang abad hingga ke detik ini. Kondisi gawat inilah yang akhirnya menelurkan PROTOKOL KYOTO dan CDM-nya. Di sini maka kita perlu jeli melihat kejujuran dan kepentingan dalam pemeringkatan yang bias tersebut. Untuk kepentingan apakah sebenarnya penempatan Indonesia sebagai perusak hutan tertinggi dan sebagai penghasil emisi karbon tertinggi ke tiga?

Hikmah Bagi Bangsa Indonesia

Ke tiga, adakah hikmah yang bisa kita ambil dari wacana ini? Dewan Kehutanan Indonesia di dalam pernyataannya di Tabloid Agro Indonesia edisi tgl. 22-28 Mei 2007, menyatakan tidak tertarik untuk menanggapi upaya Green Peace tersebut karena tidak jelas tujuannya dan tidak memberikan solusi apa-apa bagi perbaikan pengelolaan hutan di Indonesia. Departemen Kehutanan selama ini juga belum melakukan upaya untuk menyangkal ataupun menolak pemeringkatan oleh Green Peace tersebut. Hanya di sana - sini muncul pernyataan pejabat yang bersifat defensif. Pernyataan kepala Badan Planologi Kehutanan dalam suratnya tertanggal 8 Mei 2007 seharusnya dapat dipakai oleh Departemen Kehutanan untuk melakukan klarifikasi kepada rakyat.

Sebagai pernyataan persatuan profesional di bidang kehutanan - PERSAKI - Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia; dengan memperhatikan argumen, kajian serta hasil-hasil perhitungan yang telah diuraikan di atas maka perlu disampaikan sebagai berikut:

Pertama; perlu nasionalisme dan kehati-hatian dalam mensikapi upaya memojokkan/penistaan terhadap negara besar berpenduduk terbesar no 4 di dunia yang saat ini sedang mengalami berbagai kesulitan, dari masalah politik sampai masalah yang muncul dari berbagai bencana alam. Penistaan yang kurang berdasar pada angka atau bahkan dengan mempermainkan angka dan/ menggunakan standar ganda akan sangat merugikan dan menambah penderitaan rakyat Indonesia. Dan apakah memang ini tujuan penistaan tersebut? Perlu pula penghormatan kedaulatan dan kepentingan nasional, dimana dengan penduduk terbesar ke empat di dunia tidak mungkin bagi Indonesia untuk tidak merubah sebagian hutannya (deforestasi) secara terencana menjadi areal pertanian - termasuk perkebunan, infrastruktur, dan pemukiman.

Kedua; jika Indonesia dicantumkan sebagai penghancur hutan paling hebat di dunia, adakah ketulusan dari negara maju - yang sebagian mendanai kegiatan Green Peace - untuk membantu Indonesia? Bukankah selama ini negara-negara kaya merupakan konsumen kayu tropis justru telah menikmati impor kayu a.l. dari Indonesia selama 30 tahun terakhir dengan harga sangat murah dan kurang peduli terhadap kelestariannya? Jadi sebenarnya negara-negara maju wajib untuk menunjukkan komitmen nyata dalam mengimplementasikan CDM dan Protokol Kyoto sesegera mungkin.

Ketiga; hikmah positif dari wacana ini adalah adanya kesadaran akan perlunya Pemerintah, segenap stakeholder dan Rakyat Indonesia untuk duduk bersama dalam mengatasi masalah kerusakan hutan dan pengelolaan hutan yang tidak lestari. Jika penistaan itu terjadi, maka seharusnyalah sampai ke tingkat Presiden sekalipun harus bangkit dan melawan penistaan itu dengan tindakan yang taktis, setimpal dan nyata.

Semoga, kita semua dapat mengambil hikmah dari upaya penistaan kepada bangsa dan negara kita untuk bangkit dan berjuang mengatasi berbagai kesulitan yang mengimpit kita sebagai bangsa yang besar.


Jakarta, 27 Mei 2007

Hormat Kami

Dewan Pengurus Pusat PERSAKI

Sumber : Surat PERSAKI kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan Nomor: 53/Persaki/IM/05/2007 tanggal 29 Mei 2007


Lebih lanjut Usman Harsono yang jauh di Maluku Utara sana mengatakan “ Apa yang menjadi tanggapan di atas kiranya bisa menjadi bahan pemikiran lebih lanjut. Namun demikian, kita sebagai salahsatu pemain utama dibidang kehutanan, berbuatlah yang terbaik untuk hutan dan kehutanan kita. KALO BUKAN KITA, SIAPA LAGI .... ???”


Di Ambil dari SKMA org... Guna Turut menyebarkan Kelestarian Lingkungan Hidup...!!!