Rabu, 13 Februari 2008

Enam tahun berlalu

Kota ini bukan kota besar juga bukan merupakan kota kecil, jalan - jalannya masih seperti enam tahun lalu ketika aku datang... The Yos Sudarso street jalan utama di kota ini juga belum berubah. Masih gersang dan panas dengan sedikit pohon - pohon rindang, beberapa hotel mulai dari arah pelabuhan sampai simpang empat gajah mada semakin banyak, warung makan dan toko - toko semakin penuh sesak, kendaraan parkir juga masih memenuhi sepanjang jalan, sopir angkot belum juga berubah dari ugal - ugalannya menguasai jalanan yang semakin sempit. Yang berubah hanya ongkos angkot yang semakin mahal seiring dengan naiknya harga BBM... kantor lamaku di jalan ini juga sudah pindah ke jalan jenderal sudirman, sekarang gedung tersebut ditempati oleh Kantor Camat Tarakan barat yang tak jauh dari situ telah berdiri minimarket serba ada dan berdiri pula cabang Bank BCA, Simpang tiga istilah bagi orang lama yang tinggal di Kota ini untuk Simpang Empat Jalan Gajah mada, Mulawarman dan Yos Sudarso sedikit berubah dengan kehadiran 2 hotel yang cukup tinggi dan satu buah pusat perbelanjaan yang konon dulu merupakan pasar kumur yang kurang terawat. Jalan Gajah mada jelas berbeda dari enam tahun silam, Adanya pusat perbelanjaan Ghuser dan kawasan wisata Hutan mangrove membuat daerah ini berubah seratus delapan puluh derajat. Gusher dengan Ramayana dan ruko- rukonya menjadi magnet warga kota untuk berbelanja. Hutan mangrove juga lumayan memberi warna dalam kebisingan kota, ada kedamaian yang mendalam ketika kita melewati jembatan yang membelah kerimbunan pohon - pohon mangrove dengan ditemani bekantan - bekantan jinak hasil peliharaan yang arif para pengelolanya. Mulawarman sedikit sekali berbenah dari ketertinggalannya, dengan tanaman - tanaman penghijauan yang mulai tumbuh dan memayungi jalan serta rumah - rumah cina yang mulai berdiri bersaingan satu sama lain memamerkan kemegahan dan kemewahan pemilik rumah, tak ada yang berbeda dibanding dari enam tahun yang lalu, mungkin kemajuan yang nyata adalah dibangunnya kanal yang memotong jalan dan langsung memotong kelaut menyebabkan banjir tidak lagi menggenangi jalan raya dikala hujan. Masih teringat sewaktu aku masih tinggal didaerah perumnas peningki, ketika hujan datang maka naluriku mengatakan harus mencari alterlatif lain selain jalan raya untuk menuju kekantor, karena jalan raya pasti sudah penuh dengan air berwarna coklat dan mengalir lumayan deras... yang dikhawatirkan motor dapat terseret ke parit di sebelah jalan. beberapa minimarket dan hotel juga sudah mulai meramaikan suasana jalan ini. Jalan kesuma bangsa mulai menggeliat dengan pelebarannya yang dirasa sudah sangat diperlukan... namun Lokalisasi karang agas masih tetap ada walaupun katanya udah mau di pindah tugaskan ketempat lain... median jalan juga sudah dibuat taman - taman bunga untuk memperindah suasana, namun penerangan jalan dimalam hari masihlah terlalu gelap. Rumah - rumah cina belum mulai di didirikan disini, yang ada masih penjual kayu ilegal dari daerah sesayap maupun dari malinau makin menjamur seiring dengan makin mahalnya kayu resmi... (kayu resmi juga yang gimana ya? perasaan yang bayar DR dan PSDH juga buat Plywood atau bukan buat papan atau balok) POM bensin masih tegak berdiri dan hotel dua sampai tiga mulai berdiri pula... kemegahan kuburan cina di sisi kanan dan kuburan kristen disisi kiri juga mulai tak terlihat tertutup rumah - rumah masyarakat yang mulai tumbuh bak jamur dimusim hujan.
semua masih sama pikirku... tetap manusia yang sama, suasana yang sama dan kehidupan yang sama sedikit berbeda hanyalah perasaanku, ternyata telah lama aku meninggalkan negeri dimana aku dilahirkan, dibesarkan dan seakan semua makin ingin kembali kukenang.. Kehidupan masa kecil yang begitu bahagia seolah tetap membayang sebagai memory abadi di otak. entah berapa dosa yang telah kuperbuat, juga berapa amal yang telah kutabung selama disini semua tak tercatat dalam memoryku.... maklum aku hanya manusia biasa. memang kota ini sedikit berbenah namun gak banyak berubah, jalan jenderal sudirman juga masih seperti dulu, menanjak dan berliku. Gedung gabungan dinas cukup elegan melambangkan keperkasaan dari pemerintah kota dengan slogan pembangunannya (bisa keperkasaan atau apalah.. dikira aku ntar terlalu pro pemerintah) bank Mega mulai berdiri berdampingan dengan gedung DPRD gedung tempat aspirasi masyarakat kota ini berharap. Kantor Pos juga masih seperti dulu, kantor pajak juga masih menyisakan keperkasaannya di masa lampau sebagai gedung yang paling megah. Jalanan ini semakin sempit karena sangat sulit untuk diperlebar, rumah sudah terlalu merapat dengan jalan, maklum jalan tua yang kurang terencana dengan baik. Kendaraan juga masih lalu lalang dengan lancar - lancar aja kecuali di hari minggu sewaktu para jemaat katolik memanjatkan doa kepada tuhannya memasuki gereja yang otomatis sedikit menggangu aktifitas jalan yang sempit... Gereja katolik ini juga masih seperti dulu megah dan luas mencerminkan suntikan dana Roma yang mungkin terus mengalir sebagai wujud kepedulian gereja terhadap kemajuan umatnya,. Lokalisasi gunung bakso juga lagi - lagi masih seperti yang dulu tak berubah tetap diatas bukit cinta yang kumuh dan tak beraturan. Jalan Sumatera hingga daerah kampung enam sedikit berubah dengan penampilan stadion bola Datu Adil dan lapangan tenis Indor telaga keramat. Stadion dengan luasan yang sedang - sedang saja namun dikelilingi oleh jalan lingkarnya stadion ini mengasikkan buat lari sore masyarakat. Namun untuk lapangan tenis Indor telaga keramat tentu saja hanya kalangan tertentu yang dapat memanfaatkannya. Bahkan hanya beberapa kali saja aku masuk ke indor tersebut. Jalan menuju pantai amal belum lagi berbenah, juga masih format lama dengan tanjakan tinggi dan berliku, namun sedikit lebih hidup dengan kehadiran kebun anggrek dan Universitas borneo sehingga jalanan tidak lagi sepi namun semakin hidup dengan deru deram motor para mahasiswa menggali ilmu pengetahuan maupun desir mobil para pengunjung taman anggrek. Universitas ini lumayan megah untuk tempat yang dikelilingi pohon, pantai dan belukar, dengan perpustakaan delapan lantai ruang kuliah tiga lantai dan tekstur tanah yang bergelombang seolah - olah menambah unsur estetika dari bangunan ini. beberapa plang nama fakultas tertajak besar menunjukkan fungsi masing - masing gedung, ada fakultas hukum, pertanian, perikananan dan lain - lain. Kebun angrek juga hampir setiap hari ada saja kegiatan, baik kegiatan pekerja yang mengelola bunga, maupun pekerja yang melakukan pembangunan lanscape bagi tempat bunga - bunga mekar dan mampu dijual. Pantai alam juga masih tetap primadona bagi pagi para kawula muda dihari libur dan hari - hari besar untuk berpacaran ataupun sekedar ngumpul bareng dengan teman - teman se gank, tak terkecuali banyak juga para keluarga memanfaatkan moment liburan untuk sekedar makan siang bareng atau kumpul - kumpul bareng menikmati indahnya pantai secara bersama. pantai amal sedikit berbenah dengan adanya turap di beberapa bagian sudut pantai untuk mencegah abrasi yang semakin menjadi - jadi, Daerah binalatung akses jalan sedikit terbuka, dengan adanya agregat dan pembentukan kelurahan baru semakin membuat suasana kampung terpencil ini semakin hidup.
semua masih sama.... Suasana Kota yang yang sama dengan format yang berbeda.... !!!
Enam tahun berjalan, aku masih menganggap diriku juga masih seperti yang dulu. orang lama tak berfikiran baru.., gak ada hal - hal istimewa yang kulakukan dalam kurun waktu ini. Kerja - kerja dan kerja.... nyambi kuliah yang gak kunjung kelar... dan kumpul - kumpul - kumpul bergadang, itulah keseharianku gak ada yang lain... percintaanku juga sempat naik turun selayaknya kurs rupiah yang selalu gak beraturan... (ahh... malas ngomonginnya) badanku yang dulu hanya berkisar 54 beranjak naik terus, mulai dari 55 naik menjadi 62, lagi- lagi naik menjadi 70... alhamdulilah diberat badan yang semakin dirasa berat ini aku mampu mengendalikannya tetap stabil diangka tersebut dengan selalu lari rutin disore hari jikalau ada waktu senggang. teman - teman ku semakin membludak, banyak komunitas yang kudapat baik dari komunitas kerja, kuliah, per friendsteran, chating sesama kota ini, temen - temen ngumpul bahkan sampai komunitas Play station. Enam tahun berlalu terasa singkat dan tak terasa, itulah waktu yang lalu takkan kembali dan sekarang seakan tak terasa masa depan sangatlah pendek. Enam Tahunku disini ternyata telah berlalu begitu cepat....!!!

Tidak ada komentar: