Kemaren kebetulan temen aku ngajakin di Bakso Bakar Arema,
Ternyata di dinding2 warung bakso yang mencoba menjadi kelas elite ini di tempel
(tepatnya digantungi kali ya..!!!)
beberapa kata mutiara yang sempat aku catat...
Nilai Hidup....
Nilai Hidup ini tidak dinilai dari mana anda berada saat ini, tapi dari mana anda berangkat
Marah....
Marah itu mudah....
Semua orang bisa marah, tapi..!!!
Marah pada saat yang pas, pada orang yang tepat dengan kadar yang sesuai?
tidak semua orang bisa.
Masalah...
Bila Masalah itu besar, maka kecilkanlah
Bila masalah itu kecil anggap tidak ada masalah...
Jika tidak ada masalah jangan cari - cari masalah...
Namun jangan pernah lari dari masalah.
Hadapilah
dan masih ada beberapa lagi namun gak sempat kecatat
Senin, 17 Desember 2007
Sabtu, 08 Desember 2007
Kota ini makin asik kurasakan..!!!
Ketika pertama kali menginjakkan kaki ke kota ini aku serasa pengen balik lagi ke Balikpapan atau ke Samarinda. Bagaimana tidak belum ada temen yang kudapat kecuali tante dimana aku tinggal dan anak - anaknya saja... mau jalan gak bisa, mau keluar gak enak.. alhasil bak karung basah didalam rumah...
alhamdulilah ternyata aku semakin betah disini... Kok bisa..!!! ya iyalah alasan pertama aku betah karena mungkin pekerjaan dan kuliahku yang membuat aku sibuk disiang hari dan banyaknya teman ngumpul dimalam hari. Namun topik yang kuangkat ini bukan hal tersebut namun sekedar bercerita tentang keeksotisan kota ini menurut pandangan pribadiku... Bukan karena keindahan alamnya, bukan karena kelengkapan fasilitasnya namun karena keadaan sosial ekonominya yang relatif maju.. Kota ini tipikalnya merupakan kota pekerja, dimana sebagian besar adalah perantau - perantau dari banyak suku bangsa yang menjadi satu dan terbiasa dengan perbedaannya, karena ekonomi penduduk relatif stabil dan mampu maka tingkat kriminalitas cenderung rendah... beda banget dengan kota - kota lainnya di indonesia pada umumnya (memang banyak juga sih yang seperti kota ini). beberapa keasikan yang kudapat sebenarnya sangat sederhana dan mungkin aneh bagi sebagian besar orang - orang... yakni..
1. Jarang adanya pencurian motor, kasus - kasus seperti ini jarang sekali ditemukan, sehingga orang dengan leluasa meninggalkan kendaraan dengan rasa aman dan tentram, beda sekali sewaktu saya jalan ke Jawa misalnya... ketika kita memarkirkan kendaraan maka hati terasa kurang tentram apabila meninggalkan kendaraan terlalu lama.. (Karena sifat dasar diriku yang memang suka jalan kali ya..!!!)
2. alasan yang lainnya adalah tidak adanya pengemis dan pengamen.... (ini merupakan hal yang paling asik dan menyenangkan) bayangkan apabila kita sedang dudukan ditaman (apalagi yang sedang pacaran..he,,he,,), makan di pondok2 lesehan maupun tempat - tempat nongkrong malam dengan tak henti - hentinya pengamen dan pengemis berdatangan silih berganti, sebel bukan??!!! (bagi yang merasa pengemis atau pengamen jangan ikutan sebel ya??) suatu contoh tepian mahakam disamarinda.. sebenarnya merupakan tempat nongkrong yang enak bagi kawula muda untuk menghabiskan malam.. namun karena banyaknya pengemis dan pengamen alhasil moodku jadi hilang apabila diajak nongkrong disana... DiTarakan hampir tidak pernah aku temui yang namanya pengamen ataupun pengemis ditempat2 nongrong tersebut... (mudah2 an sampai seterusnya deehh...)
3.alasan ketiga adalah jarang adanya pungutan parkir... Hal yang paling sebel selanjutnya apabila kita jalan adalah membayar parkir.. bayang kan pernah dikota A, aku berencana membeli baju, karena setiap toko yang kudatangi gak ada baju yang dicari maka setiap toko itu pula aku harus membayar parkir..(oh..my god...!!!) entah parkir resmi atau gak aku juga kurang tahu.. namun sekarang karena era otonomi daerah (alasannya sih) Parkir juga mulai berhamburan disudut kota ini.. mau makan bakso bayar parkir, mau beli odol bayar parkir bahkan kata temen aku mau kelokalisasi juga mesti bayar parkir he,,he (sekali lagi bukan aku ya... Dosa lagi..) berapa sih yang didapat dari parkir ini dalam setahun? 100 Juta/200 Juta?? sebenarnya kalo untuk alasan PAD kurang tepat.. karena kalo kita berfikir lebih jauh lagi kenapa gak kita ambil dari retribusi lain aja, dengan kenyamanan berbelanja maka ekonomi juga akan terangkat dan bahkan akan melebihi dari 100 juta yang didapat dari parkir doank... bayangkan singapura atau china (kejauhan buat contohnya) mereka terkenal salah satunya merupakan surga belanja yang nyaman bagi pengunjung... maka dengan lintas perdagangan dan belanja yang lancar keuntungan yang didapat tentu saja melebihi dari sekedar secarik retribusi parkir (topiknya melenceng ya...??)
4. alasan yang keempat kota ini semakin asik adalah tentu saja banyaknya teman yang dapat dibuat saling berbagi dan mengisi hari - hari yang ada, ada temen kuliah, temen kerja, bahkan temen yang ketemu karena satu hobby maen PS.... he,,he,,
5. alasan kelima adalah jarang terjadinya macet... fenomena macet sering terjadi dikota - kota besar di indonesia namun hal ini gak terjadi dikota ini (ya.. terang aja sini bukan kota besar..!!!) jadi mau pergi kemanapun disudut kota gak merasa pusing dengan raungan klakson ataupun teriakan jalan dari kondektur...
ini adalah sekelumit coretan tentang kota ini yang menurutku masih nyaman banget untuk ditinggalin oleh warganya...
Konsumsi lagi.... lagi2 konsumsi..

1. alasan pertama.... dan mendasar aku memposting ini adalah gara - gara aku dibagiin tugas menyediain konsumsi oleh temen2 untuk acara maen bola bersama... ternyata aku tekor bin nomblok lebih separuh dari budget yang ada... (he,,he,,)
2 alasan kedua tentu saja masalah dana..!!! aku heran baik dipemerintahan ataupun instansi swasta mereka menyediakan dana yang gak sedikit untuk hal yang namanya konsumsi ini... semisal rapat saja.. kita sudah disediain sarapan pagi, kemudian dilanjutkan dengan snack pada jam sepuluh pagi (tentu saja dengan minumnya) dan kemudian pada tengah hari lagi2 kita disediain makan siang, apabila rapat berlanjut sampai sore hari maka nanti sorenya lagi - lagi disediain kosumsi.. (aku malah merasa macam ternak manusia aja) atau contoh lain semisal ada acara tanam menanam yang digalakkan di indonesia baru2 ini, kebetulan dikota ini juga ikut berpartisipasi dalam hal tanam menanam untuk melengkapi 76 juta pohon.. hampir sepertiga biaya yang dibutuhkan hanya untuk konsumsi (itu menurut prediksi aku aja sih) karena kalo kita lihat harga bibit yang ada dengan harga makanannya yang dibeli hampir seimbang... belum lagi acara seremonial yang tetek bengek... (bikin sepet dan mumet pihak bendahara yang jujur but bikin tersenyum bagi bendahara yang mbalelo) ada pengalaman menarik ketika aku jalan2 ke daerah transmigrasi dipedalaman kalimantan timur.. karena daerah tertingggal maka mereka mengajukan dana kepemerintah kabupaten untuk pembangunan masjid (kalo gak salah dikasih dana 20 juta waktu itu) dan sialnya ternyata mesjid belum dibangun dana belum .. ada kunjungan dari bupati yang membantu menyediain dana pembangunan.. alhasil rapat di gelar, namun bukan persiapan bagaimana dengan dana yang seadanya ini digunakan agar bisa mencukupi ,tapi malah rapat dadakan untuk acara pemyambutan pak bupati (tuan rumah yang baik) , sebagai daerah yang minus tentu saja dana gak akan bisa diharapkan dari warga.. maka pemecahannya diambil 2 juta dari 20 juta untuk konsumsi penyambutan bupati... alaaamaaak bukannya untuk beli semen malah untuk makan2... aneh gak? jorgan yang sering digunakan dalam istilah ini "mending lapar dari pada malu " (ada benernya gak sih? aku juga bingung)
3. alasan ketiga yang membuat aku makin gak neg dengan konsumsi adalah sampah.. kok sampah? ya iyalah.. kita kan tahu bagaimana tipologi masyarakat kita... habis makan sampahnya pasti dibuang sembarangan.... baik dari kalangan atas ampe bawahpun sami mawon podo wae.... yang lebih aneh lagi... pernah ada acara bakti lingkungan yang datang dari berbagai lsm, masyarakat dll ... ternyata yang berbakti dalam lingkungan adalah para cleaning service yang ngebersihin sampah dari plastik / kotak bekas makanan yang dibuang oleh para bakti lingkungan ini... bukan orang orang yang dengan lantangnya menjaga lingkungan (dia gak merasa kali bahwa tanah juga bisa kena polusi bukan hanya udara)
4 alasan ke empat ini agak kurang paskali.. ya karena menurut ku biaya konsumsi ini dimasukkan ke yayasan amal yang jujur aja deeeh... gimana??
dan masih banyak alasan lagi yang menurt aku kurang pas bila kita terlalu mengedepankan konsumsi dari pada acara sebenarnya...
Langganan:
Postingan (Atom)