Senin, 30 Juni 2008

,.,.,/

6 Tahun berlalu, masih inget gak kalo hari ini kita di wisuda dan dinyatakan jadi alumni SKMA SAMARINDA ANGAKATAN XX by merbau
masih asistensi proposal skripsiku ketika hape dipinggangku bergetar, suara harmony milik padi mengalun lembut, segera kubuka sms dan kubaca hingga dua kali sms tersebut, aku tersenyum simpul, lima tahun telah berlalu, tak terasa waktu begitu cepat, dan tak ada perubahan berarti dariku yang bisa kubanggakan yang selama ini kuimpikan, aku tetaplah aku, aku yang dulu tak berubah. Kedewasaan yang konon kata orang mengikuti seirama pertambahan umur juga tak terlalu kupedulikan. Aku masih menganggap diriku sama, cuman berat badanku saja yang semakin tambun dikarenakan pola makan yang salah dan kehidupan yang tak beraturan. Memang lima tahun telah berlalu, kami sebagai komunitas yang konon mengagungkan jiwa persaudaraan, yang kelak akan bercita – cita ikut merubah bumi ini menjadi lebih baik, atau setidak – tidaknya memberi warna dunia,. Lima tahun berlalu ternyata semua itu dapat kurasakan sebagai sebuah persaudaran yang benar – benar murni, tanpa pamrih apalagi sekedar cari muka. Kami ternyata memanglah sebuah saudara, saudara yang dibentuk dari tiga tahun kebersamaan, persaudaraan yang dibentuk dari tiga tahun untuk cita – cita yang sama, dan tiga tahun kebersamaan dalam format dan ukuran yang sama yakni menghijaukan bumi. Semua kebulatan tekad irtu ternyata masih melekat erat dibenak kami sebagai sebuah komuni yang suci, yang dibentuk dari karakter- karakter yang kuat dan patut diacungi jempol.

Enam tahun berlalu dia masih mengingat sebait tanggal yang mungkin semua telah melupakan, tanggal dimana kami diwisuda menjadi alumni, hari dimana disaat itu ternyata kita harus berpisah dan kami harus terpencar di seluruh pelosok negeri yang luas ini. 25 Juni 2002 bukan tanggal yang sakral, tak ada hari besar disitu, apalagi perayaan, tapi tanggal itu merupakan tanggal sakral bagi kami, karena disana linangan kebahagian sekaligus linangan haru kami rasakan bersamaan, Kebahagian karena kami telah sukses menempuh sebuah pendidikan formal yang harus dikejar dan keharuan dari sebuah kenyataan bahwa kami harus berpisah, bahwa mungkin saja kami tak akan pernah berjumpa kembali. Aku kembali tersenyum simpul dan kembali kubaca sms itu, aku tak mampu berkomentar, ada rasa kelu dijariku ingin membalas sms itu, aku cuman terfikir tenyata kita memang masih benar – benar peduli.
Kita tak pernah berpisah kawan, kita masih satu.. jangan engakua sangka kita berpisah, apakah fisik ini yang menganggap kita berpisah? Bukan kah hati kita tetap sama? Bukankah perasaan kita tetap satu bahwa kita adalah anak – anak SKMA SAMARINDA ANGKATAN XX, bukankah perasaan itu tidak pernah kalian lepaskan dari sanubari terdalam kalian? Jika itu masih ada dan bergelora berarti kita tidak berpisah kawan, kita masih satu seperti yang dulu. Walau kita terserak dari sabang sampai merauke

2 komentar:

yahyazein mengatakan...

sorry lewat sini..Ada kok di gramedia Tarakan bahkan sempat best seller so tanya aja..

Anonim mengatakan...

Hi friend, nice blog. hope you checking my blog too. thanks alot.