Rabu, 26 Maret 2008

Perang batin,..?

Siapa bilang aku lagi kasmaran? gak aku cuman kagum. Terlalu cepat buat kasmaran,aku terlalu ragu dan bimbang. Tak lebih dan tak bukan, siapa sih aku??? aku kagum karena sepertinya dia pandai bukan karena dia cantik..!!! Cantik??? kan relatif, kok bisa? sebab kecantikan akan aus dimakan waktu yang kata orang - orang bijak gak abadi, dan yang abadi adalah waktu itu sendiri kilahku. so..!!! apa kisah selanjutnya nie? kata temen khayalku, ya apa...!!! balasku lagi - lagi dalam hati. karena yang bertanya adalah temen khayal yang gak jelas dari setan mana dia bicara atau malaikat apa dia menyambung. yang pasti aku juga bingung. Aaaah nonsen kalo kamu bukan ngeliat cantiknya kata temen khayalku lagi, munafik loe.. bener, suer sumpah,,, sahutku ketus gak percaya ya udah... Kecantikan itu nomor ke tigapuluh lima lah... lalu yang nomor satu apa? kata si setan atau si malaikat gaib, aku jadi kesal dan bingung mau bilang apa, alasan kepintara sepertinya juga kurang pas... aaah pertanyaan gak penting elakku. emang kita pasti memandang seseorang dari kecantikan, kan gak semua orang kayak gitu..." aku mulai naik darah, tapi lagi - lagi didalam hati. Bolehlah kita mengagumi seseorang siapa yang bisa ngelarang bukan, liat aja artis tu, banyak banget yang ngefans ama dia apa mereka cinta ama artis itu? gak kan!! sanggahku dengan berapi - api. kekaguman itu bukan berarti cinta, dan cinta gak mesti kagum, semua ada porsinya masing - masing yang kadang gak bisa dijelaskan dengan logika. apalagi secara konstanta matematis yang rumit. semua di koridornya masing - masing jelasku panjang lebar. eeh bentar...!!! potong temen khayalku, engkau berbicara seolah - olah engkau berfilsafat dan seolah - olah engkau sangat mengerti hidup ini, apalagi kau membawa - bawa nama cinta..!!! cinta itu suci gak main - main.. lanjut temen khayalku. Apakah engkau pernah mengerti dan merasakan cinta itu sendiri? apa kau kira cinta itu hanya antara seorang laki - laki dengan wanita? atau antara pasangan gay, atau juga antara para lesbi atau banci??!!! Terlalu sempit pengertian cinta yang dapat aku tangkap dari pola fikirmu kawan...!!! lagi - lagi dia mengkuliahi aku dengan filsafat cinta... Cinta sejati bukan seperti itu kawan, lanjutnya. lalu memang engkau mengerti arti cinta sesungguhnya? sanggahku.. kau hanya mendengar dari pembacaraan orang - orang sok romantis kawan sambungku... atau engkau mungkin hanya mendengar dari lantunan lagu dewa tentang cinta. iya bukan..!!!? kataku dengan tembakan menghujam seolah - olah mencari pembenaran atas kekalahanku dari perang opini bathin dengan sesuatu yang tak nyata. lagi -lagi engkau hanya mengandalkan emosimu kawan sanggah dia lagi, itu bukti kekerdilanmu dalam berdialog, bukti penutupan kekalahanmu dengan monohok lawan bicaramu supaya dia merasa kalah, bukan begitu kawan... Roman picisan dan lagu kadang semuanya buulsyeet... bukan itu cinta yang aku maksudkan.. cinta tak akan kau mengerti sebelum engkau merasakannya sambungnya, maka rasakan dalam hatimu cinta maka dia akan membalas cintamu dengan lebih sejuk dan hangat, bahkan semua cintanya akan dia berikan untukmu, semuanya kawan apapun yang kau inginkan, cinta akan memberinya dengan sepenuh hati dan tanpa pamrih karena pada hakekatnya cinta tak membutuhkan cintamu tapi kaulah yang membutuhkan cinta itu sendiri. Maka hilangkanlah keraguanmu melangkahlah dengan pasti dan rasakan kembali bulir - bulir cinta itu... Engkau memang sok mengerti, balasku dengan ketus. Seolah aku ini manusia pendosa yang tak pernah mengenal cinta, apakah engkau merasa dirimu suci sehingga bisa mengkuliahi aku dengan panjang lebar dan tak berbobot itu? apakah engkau juga telah merasakan cinta? lalu apakah cinta telah memberimu semua cintanya dengan sepenuh hati.. engkau tak lebih sipandir yang mencoba belajar bicara kataku. engkau tak lebih mencari pembenaran seolah - olah engkaulah sang pencinta itu.. aku tak akan percaya kawan... kita tak lebih sama - sama para pencari cinta. dan engkau juga terlalu ragu untuk melangkah.. aku melanjutkan walau dalam hati aku merasa kalah dalam dialog kali ini... buktikan mana cinta yang telah kau kumandangkan dengan indah itu? mengapa engkau masih juga memberiku pelajaran jika engkau sendiri tak menemukan cinta.. sudahlah kawan sambutnya, kita tak akan pernah menemui titik temu dalam pembicaraan ini, karena itu carilah pembenaran lain tentang kagum yang sekarang engkau fikirkan. terlalu jauh kita melangkah mengenai cinta. lanjutkan impianmu tentang kagum dan kasmaran semumu, semoga saja dengan itu engkau menemukan cintamu....

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau saya boleh ngasih saran, kayaknya lebih baik milih yang manis deh, soalnya nanti kalau tua ilang cantiknya tapi masih ada manisnya he he